Gambar Ilustrasi Kantor Kemenag dan Dikbud Lombok Timur |
SELAPARANGNEWS.COM - Guru PAI ASN dan PPPK SMP Negeri yang sudah mendapatkan sertifikasi Guru Agama di Kabupaten Lombok Timur menyebut Dikbud dan Kemenag saling lempar tanggungjawab soal pembayaran gaji 5 persen tahun 2023 dan 100 persen tahun 2024 serta gaji 13 dan 14 tahun 2024.
Hal itu disampaikan salah satu Guru PAI ASN SMP Negeri di Kabupaten Lombok Timur kepada Selaparangnews.com. Minggu, (22/12/2024). Katanya, saat menagih hal itu, pihak Kemenag mengatakan bahwa mereka adalah Guru ASN yang diangkat oleh Kemendikbud sehingga tanggungjawab pembayaran itu ada pada Dikbud.
Sialnya, jawaban serupa juga disampaikan oleh Dikbud saat pihaknya menagih di sana. "Ya saling lempar, orang Dinas mengatakan ketika kami menuntut, Anda itu Guru bersertifikasi diangkat oleh Kemenag, bukan kami, jadi apa haknya kami bayar anda, gitu katanya," kata dia menirukan jawaban pihak Dikbud saat menagih pembayaran itu.
Ia heran dengan sikap Kemenag dan Dikbud tersebut yang justru saling lempar tanggungjawab, bukannya memberikan solusi kepada mereka. Padahal di daerah lain seperti Kabupaten Lombok Utara dan Kota Mataram, kata dia, sudah ada solusi dari Pemerintah Daerah setempat.
Katanya, Para Guru PAI ASN dan PPPK bersertifikasi di KLU dan Kota Mataram sebagiannya sudah dibayar, dan sebagiannya lagi sudah ada kesepakatan dari Dinas terkait untuk membayar itu, bahkan para Guru sudah melakukan penandatanganan (Pembayaran -red).
Ia mengaku sudah menyampaikan keluhan itu kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur yang dihadiri langsung oleh Kadis dan Sekretaris Dikbud.
Katanya pada kesempatan tersebut, Ia meminta Dikbud untuk membuat pernyataan resmi terkait alasannya bahwa mereka tidak punya hak untuk melakukan pembayaran melainkan itu tanggungjawab Kemenag. Tapi katanya, Kadis dan Sekretaris Dikbud tidak berani melakukannya.
Karena tidak ada kejelasan terkait hal itu, ratusan Guru PAI ASN dan PPPK SMP Negeri yang sudah dapat sertifikasi itu akan melakukan aksi damai ke kantor Kemenag dan Dikbud Lotim Senin besok dengan jumlah massa sekitar 300 sampai 400 orang.
"Ya semua akan turun besok, untuk Guru PAI ASN dan PPPK SMP saja sekitar 300 sampai 400 orang, belum lagi nanti SD dan SMA, tapi belum ada konfirmasi ini," pungkasnya.
Wartawan media ini sudah berusaha menghubungi Izzuddin dan Yulian Ugi Lusianto selaku Kadis dan Sekretaris Dikbud Lotim untuk konfirmasi, namun hingga berita ini dimuat tidak ada jawaban.
Sementara Kepala Kemenag Lotim H. Shulhi memberikan jawaban singkat bahwa pihaknya akan menjawab semua tuntutan para Guru itu besok. "Enggih besok dijelaskan secara regulasi," singkatnya dikonfirmasi via WhatsApp. (Yns)