Ambulance PKM Terara saat melakukan evakuasi mayat korban |
SELAPARANGNEWS.COM - Seorang laki-laki bernama Mukatamat (58) ditemukan tak bernyawa di salah satu kamar mandi kantor Inti Warna Grafika Desa Terara, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur, pada Kamis, (19/12/2024), sekitar pukul 08:30 Wita.
Kapolres Lombok Timur melalui Kasi Humas IPTU. Nikolas Oesman menjelaskan, Muktamat merupakan warga Kebon Randu, Desa Mantang, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah yang bekerja sebagai penjaga malam di Kantor Inti Warna Grafika.
Katanya, Muktamat ditemukan pertama kali oleh Angga Sapura (20), laki-laki asal Desa Dangiang, Kecamatan Kayangan, KLU yang juga bekerja di kantor tersebut.
Berdasarkan keterangan Angga Sapura, lanjut Kasi Humas, Ia tiba di Kantor sekitar pukul 08.00 wita dan langsung membersihkan ruangan kantor. selanjutnya Ia menuju dapur untuk memasak air dan membuat kopi.
"Katanya dia sempat mencari Muktamat yang biasa berada di dalam akan tetapi tidak ditemukan," jelas Kasi Humas lewat siaran tertulis.
Angga, sambungnya, kemudian melihat ke kamar mandi yang saat itu tertutup, dan setelah pintu kamar mandi dibuka, Ia melihat Muktamat tertelungkup menghadap ke bawah.
Angga mencoba menggerakkan tangannya sambil memanggil namanya akan tetapi tidak bergerak. Melihat hal itu, Ia langsung memberitahu warga sekitar dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Terara.
Sekitar pukul 09.00 wita Petugas dari PKM Terara tiba di lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan awal. "Setelah itu jenazah korban dibawa ke PKM Terara untuk di visum bagian luar," ujarnya.
Sekitar pukul 10.00 wita, lanjut Kasi Humas, Tim Inafis Polres Lotim tiba di lokasi kejadian dan langsung melakukan olah TKP.
Menurut keterangan petugas PKM Terara dr. Febry Ardiansyah yang memeriksa kondisi mayat korban, jelas Kasi Humas, tidak ditemukan bekas kekerasan di tubuh korban, hanya ditemukan bekas benturan kepala dengan lantai kamar mandi.
Masih menurut dokter, sambung Kasi Humas, kemungkinan korban meninggal sekitar jam 00.30 wita dan dari posisi korban saat ditemukan kemungkinan korban mengalami serangan jantung karena ditemukan obat penghilang rasa nyeri di tempat tidur milik korban.
"Keluarganya menolak otopsi dan menerima sebagai musibah. Keluarganya juga membuat pernyataan untuk tidak akan melakukan upaya hukum terkait kejadian tersebut," pungkasnya. (Yns)