Notification

×

Iklan

Iklan

Pesantren Salaf Modern Thohir Yasin: Berkarakter Salaf Berpikir Modern

Tuesday, December 17, 2024 | December 17, 2024 WIB Last Updated 2024-12-17T11:04:31Z

Oleh: H. Ahmad Patoni, S.S., M.Pd*

OPINI - Dalam mengembangkan Pesantren, tentunya harus melibatkan semua elemen masyarakat, dikarenakan Pesantren sudah saatnya menjadi miniatur negara, dimana pesantren tidak sekedar mencetak para penghafal al-Qur’an, Hadits dan Kitab-Kitab Kuning. Melainkan harus mampu mencetak generasi yang siap dengan beragamnya tantangan masa depan.


Hal inilah yang menjadi spirit Thohir Yasin untuk mengembangkan diri menjadi pesantren mandiri dengan cara melibatkan semua elemen, mulai dari pemerintah, swasta dan masyarkat pada umumnya.


Selama ini, pesantren begitu fokus menjadikan masyarakat/jamaah sebagai tonggak utama arus dan laju pesantren, dari sisi pembangunan maupun manajerial.


Hal inilah yang menjadi dasar utama kajian Pesantren Salaf Modern Thohir Yasin. Dari hasil kajian dan temuan pengelola pesantren, ditemukan sebuah formasi baru, di mana masyarakat tidak lagi harus jadi objek penanggung jawab pembangunan fisik pesantren, melainkan harus jadi objek pemberdayaan dan pembinaan pesantren.


Spirit pengelola Pesantren Salaf Modern Thohir Yasin inilah yang sangat sinkron dengan pola-pola pengembangan dan pembinaan Bank Indonesia KPW NTB. 


Sejak 2019, sebelum Thohir Yasin ikut dalam Fesyiar Ekonomi Syari'ah Kawasan Timur Indonesia, Bank Indonesia KPW NTB dengan konsultannya, melakukan banyak diskusi tentang spirit pemberdayaan dan pembinaan jamaah dan masyarakat.


Sehingga dari diskusi dan pendampingan yang dilakukan oleh Bank Indonesia, mulai dari pertanian, perikanan, pengelolaan Mart, penggunaan sistem Kartu Digital Santri dan pengolahan sampah organik dan non organik.


Bank Indonesia merekomendasikan Pesantren Salaf Modern Thohir Yasin untuk ikut Fesyiar dan alhamdulilah menjadi juara tahun 2020 dan tahun 2021 sebagai pesantren dengan keaktifan dan kerapian data terbaik.


Setelah juara di Lomba Fesyiar Kawasan Timur Indonesia, dilanjut dengan penghargaan sebagai pesantren pengembang digital terbaik Bali Nusra oleh Kementrian Agama.


Seiring beragamnya prestasi tersebut, Bank Indonesia KPW NTB terus membina PPSM Thohir Yasin, baik dalam peningkatan SDM petaninya dengan pelatihan peningkatan harga tanah, pelatihan dilanjut dengan mengikutsertakan petani milenial Thohir Yasin untuk ikut studi tiru ke berbagai pesantren di Pulau Jawa.


Keseriusan Petani Bersarung Thohir Yasin bak gayung bersambut dengan bantuan greenhouse sebagai salah satu lokasi tanam cabe untuk mengatasi inflasi. 


Selain sebagai petani cabai, Petani Bersarung juga difasilitasi dengan rice miller untuk menopang kebutuhan beras pondok yang sangat besar tiap harinya. 


Komunikasi, pendampingan dan interaksi PPSM Thohir Yasin dengan KPW NTB seolah tanpa sekat, banyak hal-hal baru terus dikembangkan sampai hari ini. Hampir 16 unit usaha dikelola PPSM Thohir Yasin dengan penuh pendampingan dari Bank Indonesia KPW NTB. 


Berdasarkan hasil Raker pengelola PPSM Thohir Yasin, tahun 2025 ini, Badan Usaha Milik Pesantren Thohir Yasin akan mengembangkan RPHU (Rumah Potong Hewan Unggas) yang diharapkan bisa menopang dan meningkatkan pendapatan usaha peternakan, kandang ayam pesantren. 


Selain itu, tahun 2025, PPSM Thohir Yasin dengan CV Smile Tekc. Thohir Yasin, bisa membantu dan mendampingi pesantren yang ingin bermigrasi dari sistem belanja manual ke sistem belanja online.


CV Smile teknologi Thohir Yasin merupakan wadah dari hasil riset tentang teknologi belanja biometrik yang sudah berjalan di Thohir yasin sejak 2020. Diharapkan, dengan adanya CV ini, kami bisa bermitra dengan pesantren yang mau pakai kartu belanja biometrik. 


Alhamdulillah di usia ke 35 Thohir Yasin yang bertepatan jatuh pada tanggal 02 januari 2025 nanti, CV. Smile Teknologi akan tanda tangan kontrak kerjasama dengan bank NTB untuk jadi pihak ke 3, sekalian pada malam itu, ada 3 pondok yang akan langsung tanda tangan kemitraan penggunaan Kartu Sidik (Sistem Informasi Digital Kolektif ) biometrik.


Pesantren yang akan tanda tangan kemitraan pada malam itu di antaranya adalah:

1. Pesantren al-Mujahidin Tempos Lombok Barat;

2. ⁠Pesantren Tajul Karomah Selong;

3. ⁠Ponpes al-Ikhlas Sumbawa Barat. 


Semoga dengan banyaknya pesantren yang bermigrasi dari sistem manual ke sistem digital, bisa menjadi instrumen kecil kesuksesan pemerintah mengembangkan uang digital. Wallahu’ a’lam. [ ]


*H. Ahmad Patoni, S.S., M.Pd. | Kepala Pelaksana Harian Pondok Pesantren Thohir Yasin Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, NTB. 

×
Berita Terbaru Update