Foto Bersama Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Produk Tempe Gembus dari Ampas Tahu (Sumber: Dokumentasi KKN PMD Desa Senanggalih) |
SELAPARANGNEWS.COM - Mahasiswa Kelompok Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKN PMD) Universitas Mataram (Unram) di Desa Senanggalih, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur Periode 2024/2025 menggelar kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Produk Tempe Gembus kepada masyarakat setempat.
Kegiatan yang digelar Rabu, (15/01/2025), di Kantor Desa Senanggalih itu dihadiri 51 peserta yang merupakan perwakilan dari Ibu-Ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Badan Kerjasama Desa (BKD), Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), Kelompok Tani, Staff Desa, Tenaga Pendamping Profesional (TPP), Kader Pembangunan Manusia (KPM), dan Karang Taruna Desa Desa Senanggalih.
Ketua Kelompok KKN PMD Unram Desa Senanggalih M. Harjiman Tamimi berharap agar masyarakat di Desa Senanggalih mampu memanfaatkan limbah ampas tahu yang tersedia untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Program ini, kata dia, merupakan bagian dari tema besar “Ekonomi Kreatif” yang diusung oleh Kelompok KKN PMD Unram di Desa Senanggalih Periode 2024/2025, yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan sumber daya alam berbasis potensi lokal.
"Kami berharap kegiatan ini mampu memberikan manfaat nyata dalam meningkatkan ekonomi masyarakat melalui optimalisasi limbah padat industri tahu yang diolah menjadi tempe gembus," ujar M. Harjiman Tamimi dalam sambutannya.
Melalui sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah desa, Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal yang baik untuk menjadikan Desa Senanggalih sebagai percontohan dalam pengelolaan limbah menjadi produk pangan yang memiliki nilai jual.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan KKN PMD UNRAM Dr. Sarkono S.Si., M.Si. memaparkan potensi dari ampas tahu, baik potensi yang terkandung dalam limbah cair dan limbah padatnya sebagai bahan baku produk pangan bergizi dan berkualitas seperti nata de soya dan tahu gembus.
Dalam penyampaian sebagai pemateri pada kegiatan tersebut, Dr. Sarkono selaku ahli Mikrobiologi Pangan Unram ini menjelaskan terkait potensi manfaat dan bahaya dari limbah industri pengolahan tahu.
Ia memaparkan langkah-langkah pembuatan Tempe Gembus menggunakan limbah padat dari industri pengolahan tahu. Tempe gembus, lanjut Dr. Sarkono, merupakan produk fermentasi berbahan dasar ampas tahu, menggunakan ragi tempe sebagai mikroorganismenya.
Produk ini, tegasnya, tidak hanya bernilai gizi, tetapi juga menjadi solusi inovatif dalam memanfaatkan limbah ampas tahu yang biasanya hanya digunakan sebagai pakan ternak atau pembersih.
"Keunggulan tempe gembus adalah prosesnya yang sederhana, alat yang digunakan mudah dijangkau, dan bahan bakunya ekonomis. Hal ini menjadikannya peluang usaha yang potensial, terutama untuk masyarakat pedesaan. Program ini membuktikan bahwa tempe gembus tidak hanya mendukung pengelolaan limbah yang ramah lingkungan tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat'” jelasnya.
Praktik Pembuatan Tempe Gembus oleh peserta sosialisasi dan pelatihan. (Sumber: Dokumentasi KKN PMD Desa Senanggalih 2024-2025) |
Dalam sosialiasi ini, masyarakat yang hadir sangat bersemangat untuk mengimplementasikan pengetahuan yang mereka peroleh. Salah satu peserta perwakilan dari ibu-ibu PKK Syahariyanti menyampaikan rasa puasnya terhadap kegiatan ini.
“Pelatihan ini sangat menambah ilmu dan wawasan bagi kami. Harapan kedepannya semoga pelatihan yang diberikan adek-adek KKN membawa dampak positif untuk desa kami, terutama untuk infrastruktur dalam bidang ekonomi,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi sekaligus pelatihan ini mendapatkan dukungan penuh oleh pemerintah desa. Hal itu diakui Kepala Seksi Pemerintahan Desa Senanggalih L.M. Zainuddin dalam sambutannya mewakili Kepala Desa di acara tersebut.
Ia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat mengenai potensi sumber daya yang dapat dimanfaatkan. "Terutama potensi limbah padat dari industri tahu yang memiliki potensi menjadi alternatif produk pangan yang murah dan bergizi," pungkasnya. (SN)