 |
| Ketua Umum Yayasan Pendidikan Hendrajat Dumantara Dr. Hendra Sudrajat, S.H.,M.H.,Adv., |
SELAPARANGNEWS.COM - Dalam upaya mengembangkan Narasi Tanpa Batas yang digagas oleh Ketua Umum Yayasan Pendidikan Hendrajat Dumantara Dr. Hendra Sudrajat, S.H.,M.H.,Adv., menyatakan dukungannya terhadap visi Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat yakni “Makmur Mendunia”.
Visi ini relevan dengan program strategis Yayasan Pendidikan Hendrajat Dumantara di Provinsi Nusa Tenggara Barat yakni “Narasi Tanpa Batas Menuju Nusantara Unggul”, Makmur Mendunia merupakan visi yang diusung oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, S.IP., M.SI., untuk periode lima tahun kepemimpinan.
Menurut Dr. Hendrajat yang sapaan akrabnya, bahwa Nusa Tenggara Barat, tidak sekedar hanya sebuah Provinsi saja, melainkan sebuah daerah yang memiliki potensi besar, sehingga layak NTB diistilahkan sebagai Narasi Tanpa Batas. Visi makmur mendunia yang dipadukan dengan narasi tanpa batas berpeluang besar untuk memaksimalkan potensi besar NTB, dan sekaligus mempromosikan NTB di kancah internasional, tetapi memerlukan penyiapan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif.
Yayasan Pendidikan Hendrajat Dumantara mendorong tiga sektor utama pembangunan NTB yang dicanangkan oleh Gubernur NTB melalui program strategis yakni energi terbarukan dengan mendorong investasi di sektor energi, terutama energi terbarukan di NTB.
Yayasan Pendidikan Hendrajat Dumantara yang berfokus pada kegiatan pendidikan, riset dan dedikasi kemasyarakatan memandang perlu kesiapan SDM dalam bidang hukum terapan yang kelak akan berperan mendukung investasi di sektor energi terbarukan. Dukungan SDM hukum terapan pada sektor regulasi, kebijakan, dan kepastian hukum bagi investor dan pelaku usaha. Sehingga dapat memastikan kepatuhan hukum dalam investasi panel surya dan energi hijau.
SDM hukum terapan diharapkan dapat memberikan Literasi perizinan dan kontrak investasi di sektor energi yang membutuhkan perizinan kompleks. Peran strategis Konsultan Hukum energi yang berfungsi membantu proses legalisasi proyek energi terbarukan.
Lebih lanjut Lawyer dan Mediator ini, menyinggung soal penyelesaian sengketa dan arbitrase yang terkait dengan sengketa penggunaan lahan, hak masyarakat, atau kontrak bisnis dapat muncul dalam proyek energi terbarukan sehingga memerlukan SDM hukum terapan yang handal pada penyelesaian sengketa melalui mediasi, arbitrase, atau Litigasi terkait kebijakan energi.
Masyarakat juga memerlukan pendampingan berupa advokasi dan perlindungan konsumen yang mendukung energi terbarukan yang berkaitan dengan hak masyarakat dalam mendapatkan akses listrik yang terjangkau dan berkelanjutan, sehingga kelak kesiapan SDM Hukum Terapan dapat menjadi Advokat dan Konsultan Hukum Kebijakan Publik dalam memperjuangkan hak dasar masyarakat NTB.
Dengan adanya penyiapan SDM hukum terapan di awal pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, maka akan menghadirkan kepastian hukum bagi investor dengan aman dan nyaman dalam menanamkan modal di NTB, sehingga SDM Hukum Terapan dapat mengawal hukum investasi dan perdagangan yang berhubungan dengan sektor energi terbarukan. Ungkap Managing Director Firma Hukum Hendra Sudrajat Legal Consultant ini.
Yayasan Pendidikan Hendrajat Dumantara memandang bahwa visi Gubernur NTB yakni dibidang pertanian dan peternakan penting untuk diterapkan karena dengan pengembangan sektor pertanian dan peternakan, khususnya peternakan sapi dan peternakan unggas dengan menciptakan ekosistem yang mendukung dan berkelanjutan.
Peternakan unggas memiliki potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan dan ekonomi daerah, sehingga dibutuhkan penguatan manajemen usaha peternakan berbasis teknologi yang berbasis agribisnis peternakan dibekali dengan keterampilan dalam manajemen peternakan unggas modern.
Penataan manajemen usaha peternakan berbasis teknologi, kemudian penerapan sistem pakan berkelanjutan dan efisiensi produksi dengan mengantisipasi lonjakan harga pakan diperlukan kreativitas peternak untuk memproduksi pakan alternatif dengan menerapkan konsep closed-loop farming, dengan memanfaatkan limbah pertanian diolah menjadi pakan unggas, dan kotoran unggas dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Selain itu diperlukan juga penguatan rantai pasok dan pemasaran peternakan bersama penerapan good farming practices dan sertifikasi dalam membantu peternak memperoleh sertifikasi halal dan standar mutu daging agar lebih kompetitif di pasar global.
Selanjutnya menurut Dr. Hendrajat perlu dikembangkan kewirausahaan dan inkubasi bisnis peternakan, dan Yayasan Pendidikan Hendrajat Dumantara dengan lahan dan kandang yang dikelola di Lombok Timur bersiap berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk melakukan program pemberdayaan peternak lokal melalui pelatihan agribisnis, pengelolaan modal usaha, dan strategi branding produk peternakan, sehingga memerlukan dukungan kebijakan dan advokasi peternakan berkelanjutan dengan berkontribusi dalam pembuatan kebijakan peternakan unggas yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Termasuk Advokasi kesejahteraan peternak unggas dan akses permodalan usaha peternakan unggas kecil dan menengah," Ungkap Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah Perkumpulan Dosen Peneliti Indonesia (PDPI) Provinsi Nusa Tenggara Barat ini.
Sektor lain yang perlu didukung menurut Doktor Termuda Hukum Peraih Rekor Muri Tahun 2011 ini yakni pariwisata yang ditunjang dengan pengembangan produk wisata kreatif berupa penggunaan digital marketing melalui pemasaran digital dan branding pariwisata NTB.
Dalam pengembangan pariwisata. Lebih lanjut menurut Mantan Calon Direktur Destinasi Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) ini, bahwa perlu digiatkan secara masif event management dan sport tourism festival dengan memaksimalkan peran bisnis kreatif dapat berperan dalam manajemen acara sport tourism, seperti festival Lombok International Paragliding Competition dan event motoGP di sirkuit internasional Mandalika.
Dengan event berskala internasional dapat memasarkan produk ekonomi kreatif di sekitar destinasi wisata akan mendorong masyarakat lokal untuk mengembangkan produk-produk kreatif, sehingga akan membantu pelaku usaha kecil dalam branding dan strategi bisnis, misalnya kopi khas Lombok sebagai bagian dari pengalaman wisata petualangan. Agar maksimal bisnis kreatif diperlukan manajemen destinasi dan pengalaman wisata berbasis teknologi dengan mengembangkan aplikasi atau platform digital yang menyediakan informasi wisata interaktif tentang sport tourism di NTB.
"Peran bisnis kreatif tidak berhasil tanpa adanya kemitraan dan investasi di sport tourism berupa pelaku bisnis kreatif yang dapat menjembatani kolaborasi antara pemerintah, komunitas wisata, dan investor untuk mengembangkan sport tourism di NTB," pungkasnya. (SN)
