![]() |
Ngaji Budaya Nembang Kitab Rengganis oleh Lakpesdam PWNU NTB |
SELAPARANGNEWS.COM - Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM) PWNU NTB menggelar acara Ngaji Budaya Nembang Kitab Rengganis dengan tema Tradisi Merarik Suku Sasak dalam Kitab Rengganis. Sabtu, 22 Maret 2025.
Acara tersebut bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai tradisi perkawinan suku Sasak melalui kajian terhadap kitab Rengganis, sebuah naskah yang mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat Sasak, termasuk peraturan terkait perkawinan.
Ketua LAKPESDAM PWNU NTB, Muhammad Jayadi menjelaskan pentingnya kegiatan tersebut sebagai bagian dari upaya lembaga untuk terus menggali dan memperkuat kajian kebudayaan khususnya yang berkaitan dengan literatur-literatur klasik pada masyarakat Sasak.
"LAKPESDAM NU adalah lembaga yang ditugasi untuk melakukan kajian isu-isu strategis. Salah satu isu yang kami angkat malam ini adalah terkait posisi perempuan dalam masyarakat suku Sasak, termasuk pengaturan tata cara perkawinan di suku Sasak, yang termuat dalam kitab Rengganis," jelas Jayadi dalam sambutannya.
Tema ini menurutnya sangat relevan dengan isu yang sedang berkembang di NTB, terutama terkait dengan tingginya angka perkawinan anak di provinsi NTB.
"Salah satu kajian yang kami lakukan adalah berkaitan dengan tingginya angka perkawinan anak, di mana salah satu pemicunya, konon adalah tradisi merarik yang ada di adat suku Sasak, yang sampai saat ini masih dilaksanakan," imbuhnya.
Oleh karena itu, Pihaknya ingin membuka diskusi tentang hal ini untuk melihat apakah ada kaitannya antara tradisi merarik dan tingginya angka perkawinan anak di NTB.
Menurut Jayadi, dalam kitab Rengganis terdapat syair atau bait yang banyak berbicara posisi perempuan Sasak, termasuk peraturan yang berhubungan dengan tata cara perkawinan di suku Sasak.
Seiring dengan upaya advokasi untuk mencegah perkawinan anak, kajian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konteks budaya yang ada, agar solusi yang diambil lebih bijak dan seimbang.
"Malam ini, kami mengundang tokoh budayawan untuk memberikan perspektif lebih luas tentang kitab Rengganis. Selain itu, ini juga merupakan respon Lakpesdam atas hasil Konferensi Wilayah yang salah satunya mendorong upaya penguatan kajian dibidang sosial dan budaya," tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat membuka ruang diskusi yang konstruktif mengenai tradisi budaya dan relevansinya dalam konteks sosial saat ini.
Selain itu, LAKPESDAM PWNU NTB berharap dapat berkontribusi pada upaya bersama dalam meminimalisir perkawinan anak dan memperkuat identitas kebudayaan Indonesia. (SN)