![]() |
Cover Buku Panduan Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat yang akan diterbitkan Sunrise Land Lombok bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta |
SELAPARANGNEWS.COM - Sunrise Land Lombok dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta rupanya tengah mempersiapkan naskah buku panduan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Selain menjadi tambahan khazanah bagi dunia Kepariwisataan, buku ini juga diharapkan bisa menjadi pedoman bagi pengelola wisata dalam mengembangkan destinasi wisata yang dijalankan.
Direktur Sunrise Land Lombok Qori' Bayyinaturrosyi mengatakan bahwa Saat ini naskah tersebut sudah selesai dikerjakan, tinggal menunggu untuk dicetak menjadi sebuah buku.
"Isinya adalah praktik-praktik pengelolaan destinasi wisata berbasis masyarakat seperti yang kami kerjakan selama ini di Sunrise Land Lombok," jelasnya.
Ia menyebutkan, ada tiga destinasi di tiga Provinsi di Indonesia yang menjadi lokasi penelitian penulisan buku inj, satunya adalah Sunrise Land Lombok di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pola pengelolaan wisata di tiga destinasi ini, kata dia, dianggap menjadi representasi dari pola pengelolaan wisata berbasis masyarakat, sehingga dijadikan sebagai pilot project bagi pengelola destinasi wisata lainnya di Indonesia.
Khusus untuk Sunrise Land Lombok sendiri, pihaknya juga mempersiapkan buku ilustrasi dalam bentuk komik yang menceritakan bagaimana destinasi tersebut dirintis hingga menjadi spot wisata pantai terkenal.
"Jadi selain buku panduan berdasarkan tiga destinasi itu, kami juga buat buku panduan khusus dalam bentuk komik dan ilustrasi," jelasnya.
Ia berharap apa yang dilakukan selama ini dalam proses pengembangan pariwisata di Sunrise Land Lombok dapat menjadi inspirasi bagi pengelola lainnya di Indonesia, khususnya di Provinsi NTB.
Sunrise Land Lombok merupakan spot wisata pantai yang ada di Dusun Montong Meong, Desa Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur. Destinasi ini merupakan aset Pemda yang dikontrak oleh pemuda setempat yang kemudian dibranding kembali dengan nama Sunrise Land Lombok.
Semenjak dikelola Sunrise Land Lombok, Pantai ini menjadi salah satu destinasi pantai yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal, domestik bahkan mancanegara.
Sunrise Land Lombok dikembangkan dengan perangkat nilai dan budaya masyarakat setempat, semua kegiatan masyarakat pesisir dikemas dengan rapi oleh pengelola sebagai bagian dari daya tarik wisata.
Sesuai dengan visi-misi pengelola, tempat ini diharapakan menjadi ruang terbuka yang aman dan nyaman bagi para pengunjung, lintas usia, gender dan komunitas.
Di Lokasi ini, berbagai kegiatan dapat ditemukan, dari yang nuansanya formal, hiburan, edukasi hingga kegiatan keagamaan.
Para pengelola juga sudah sangat adaptif terhadap segala bentuk kemajuan teknologi dalam melakukan promosi. Pola-pola promosi dengan pendekatan teknologi ini menjadi salah satu point penting yang selalu diperhatikan pengelola Sunrise Land Lombok, mulai dari media sosial, media massa, website, IoT, bahkan teknologi canggih seperti drone juga diterapkan dalam melakukan promosi oleh Sunrise Land Lombok. (Yns)